Said
Agil Siradj (Ketua Umum PB NU):
“ Ajaran
syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya sunni. Di universitas di
dunia manapun tidak ada yang menganggap Syiah sesat “(tempo.co)
Din Syamsuddin (Ketua Umum PP
Muhammadiyah):
“ Tidak ada beda Sunni dan Syi’ah. Dialog merupakan jalan yang paling baik
dan tepat, guna mengatasi perbedaan aliran dalam keluarga besar sesama muslim” (republika.co.id)
Buya Syafii Ma’arif (Cendikiawan Muslim, Mantan Ketua
PP Muhammadiyah):
“Kalau Syiah dikalangan mazhab, dianggap
sebagai mazhab kelima,” (okezone.com)
Amin
Rais (Mantan Ketua PP Muhammadiyah):
“Sunnah
dan Syi’ah adalah madzhab-madzhab yang legitimate dan sah saja dalam Islam “
(satuislam.wordpress.com)
Marzuki Ali (Ketua DPR RI):
“ Syi'ah
itu mahzab yang diterima di negara manapun diseluruh dunia, dan tidak ada
satupun negara yang menegaskan bahwa Islam Syi'ah adalah aliran sesat “
(okezone.com)
Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI):
“ Harus ada toleransi terhadap perbedaan
karena perbedaan adalah rahmat ” (tempo.co)
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA
(Cendikiawan Muslim, Direktur Sekolah PascaSarjana UIN Jakarta):
“Syiah adalah bagian integral dari umat
Islam dan tidak ada perbedaan yang prinsipil dan fundamental dalam Syiah dan
Sunni, kecuali masalah kepemimpinan politik”
“
Fatwa haram atau sesat Syiah itu tidak diperlukan, baik secara teologis, ibadah
dan fiqh karena pertaruhannya Ukhuwah Islamiyah di Indonesia,”
(republika.co.id)
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta):
“
Syiah merupakan bagian dari sejarah Islam dalam perebutan kekuasaan, dari masa
sahabat, Karenanya akidahnya sama, Alqurannya, dan nabinya juga sama,”
(republika.co.id)
KH. Alie Yafie (Ulama Besar Indonesia):
“Dengan tergabungnya Iran yang mayoritas bermazhab
Syiah sebagai negara Islam dalam wadah OKI tersebut, berarti Iran diakui
sebagai bagian dari Islam. Itu sudah cukup. Yang jelas, kenyataannya seluruh
dunia Islam, yang tergabung dalam 60 negara menerima Iran sebagai negara
Islam.”(tempointeraktif)
Rhoma Irama ( Seniman dan Mubaligh ):
“Tuhan kita sama, nabi kita sama, kiblat
kita sama, sholat kita sama, puasa kita sama, zakat kita sama, haji kita sama,
kenapa harus saling mengkafirkan” (tempo.co)
Slamet Effendy Yusuf (Ketua PB
NU):
“ Caranya terus menjaga persamaan sesama
Umat Islam, bukan mencari perbedaannya,”
(republika.co.id)
Muhammad Mahfud MD (Ketua MK):
“ Kalau saya mengatakan semua
keyakinan itu tidak boleh diintervensi oleh negara. Keyakinan itu tak boleh
diganggu orang lain, kecuali dia mengganggu keyakinan orang lain,”
(Okezone.com)
Prof. Dr. Umar Shihab (Ketua MUI
Pusat):
“ Syiah bukan ajaran sesat, baik
Sunni maupun Syiah tetap diakui Konferensi Ulama Islam International sebagai
bagian dari Islam,”
(rakyamerdekaonline.com)
Alm, Buya Hamka (Mantan Ketua
Umum MUI Pusat):
Mengutip
pernyataan Imam Syafi’i
“ Jika saya dituduh Syiah karena
mencintai keluarga Muhammad Saw, maka saksikanlah wahai Jin dan Manusia, bahwa
saya ini orang Syiah. Jika dituduhkan kepada saya bahwa saya Syiah karena
membela Imam Ali, saya bersaksi bahwa saya Syiah”
(majalah.tempointeraktif.com)
KH Nur Iskandar Sq (Ketua Dewan
Syuro PPP):
“ Kami sangat menghargai kaum
Muslimin Syiah, ”
(Inilah.com)
Jadi apakah sudah memahami syiah secara keseluruhan sehingga anda mengatakan bahwa mazhab syiah andalah sesat? BERHENTI!!! untuk saling membedakan, BERHENTI!!! untuk saling mengkafirkan, BERHENTI!!! untuk saling menghina, dan Wahai musuh Islam.... BERHENTI!!! menyebarkan FITNAH, BERHENTI!!! memecah belakan kami kaum MUSLIMIN. Dan saya berbicara kepada anda yang membaca, bahwa semua perpecahan yang terjadi hanyalah semata-mata untuk melemahkan kaum Muslimin, mari kita bersatu dan bergandingan tangan untuk menghancurkan syaitan serta pengaruhnya di alam semesta Allah swt dan membuat wajah kita bercahaya ketika bertemu dengan Rasulallah saw di akhirat kelak, illahi amin.