Senin, 17 Februari 2014

Teroris Takfiri Suriah Penggal di Depan Bocah-Bocah


Perang Suriah
Photo-photo: Dipenggal di Depan Bocah-Bocah

Saturday, 14 September 2013 | 17:45 

Sebuah adegan berdarah-darah yang dikemas sedemikian rupa. Meremas hati, menghentikan sejenak detak jantung dan menghentikan denyut nadi sekejap.


Majalah Inggris "Dailymail" mendokumentasikan foto tentang kejahatan penyembelihan yang dilakukan oleh anggota Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang berafiliasi dengan teroris al-Qaeda terhadap warga sipil dan juga pemberontak di Suriah.

Majalah ini menggambarkan foto adegan brutal yang dilakukan di depan mata telanjang anak-anak di tengah kerumunan takfiri yang bersorak sorai saat korban dibantai "seperti binatang"sambil meneriakkan takbir "Allahu Akbar".

Majalah ini juga menjelaskan eksekusi dibawah judul; "Beheaded in front of children, Assad's thugs are dragged to their doom and butchered like animals in some of the most brutal scenes to emerge from Syria's civil war"

Dalam foto itu memperlihatkan mayat yang tergelak di tanah tanpa kepala dengan berlumuran darah ditonton bocah kecil ingusan, sementara adegan lain nampak beberapa orang sibuk mengabadikan pemenggalan itu lewat HP.

Dijelaskannya, beberapa saat kemudian, sebuah adegan digelar oleh seorang algojo berdarah dingin yang memenggal kepala seorang lelaki yang sudah tewas. Kres. . kres. . kres. . sesekali bunyi pedang beradu dengan tulang leher terdengar jelas. Algojo bersenjata pedang itu perlu waktu sebentar sebelum akhirnya bisa memisahkan kepala korban dari tubuhnya dengan sempurna.

Sebuah adegan berdarah-darah yang dikemas sedemikian rupa. Meremas hati, menghentikan sejenak detak jantung dan menghentikan denyut nadi sekejap.

"Seluruh episode barbar itu ditonton oleh kerumunan orang yang mencemooh, banyak dari mereka bersenjata."

"Sementara duduk di tembok hanya beberapa meter dari tawanan celaka itu adalah barisan rapih anak kecil laki-laki bersorak sorai."

"Mereka membuang kepala mayat itu di atas tubuhnya. Anak kecil yang lain, bahkan lebih muda, ikut melakukan hajat itu dengan menyiksa mayat tan ruh itu. "

Majalah Inggris "Time" mendokumentasikan adegan bar-bar itu kemarin malam, mengutip fotografernya, sebuah adenagn eksekusi kejam seorang pemuda Suriah di kota dekat Aleppo, Keferghan.

Fotografer itu menjelaskan dengan detail kronologis eksekusi dan kebrutalan Takfiri al-Qaeda dan dan bagaimana tindakan barbar itu berjalan. 

Fotografer itu merasa ketakutan dan penyesalan paling dalam mengenai kejahatan keji yang terjadi di Suriah dan membandingkan tindakan mereka dengan Abad Pertengahan.

Dari keterangan berbagai media, teror, barbar dan pembantaian sudah mengundang ankara murka dunia internasioanl bahwa eksekusi yang disertai kebuasan itu sejak awal sudah diketahui oleh dunia, termasuk AS. Tapi entah dengan cara apa kebiadaban bisa memecut keseriusan mereka untuk menghentikan aksi menjijikkan kelompok takfiri di Suriah itu.[IT/Onh/Ass]


© LeJournal/SIPA/Rex Features

Minggu, 16 Februari 2014

Jaringan ISIS dan al-Qaeda Buka Cabang di Indonesia


Gerakan Takfiri Internasional :
Jaringan ISIS dan al-Qaeda Buka Cabang di Indonesia

Islam Times-
Gang teroris al-Qaeda berjubah agama paling bengis, Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) yang digembongi Abu Bakr al-Baghdadi ternyata memiliki pendukung di Indonesia. FAKSI (Forum Aktivis Syariat Islam), misalnya, terang-terangan mendeklarasikan dukungannya terhadap ISIS di Masjid Fathullah, Jakarta, Sabtu (08/02) dalam kongkow internal mereka yang bertema "Support & Solidarity for ISIS".

Dalam acara itu, Abu Sholeh Attamarowiy, pegiat Daulah Islam dari The Shariah Institute (TSI) membacakan teks dukungan untuk ISIS, berbahasa Arab. Pembacaan itu diikuti segelintir hadirin yang membentangkan spanduk bertuliskan: Indonesia Support Islamic State ISIS (Islamic State of Iraq And Sham). Di sisi kiri dan kanan spanduk, terpampang bendera khas al-Qaeda/ISIS.

Selepas itu, simpatisan al-Qaeda/ISIS yang sama kembali berkerumun di Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaxy, Bekasi, Sabtu (15/02/2014) untuk menggelar acara “Mendukung Daulah Islamiyah di Seluruh Negara”. Acara yang diprakarsai KUIB (Konferensi Ummat Islam Bekasi) dan dihadiri dua tokoh idola mereka, Bachrum Syah dari P-TA Press dan Said Sungkar, jihadi alumnus Afghanistan, ditutup dengan pembacaan deklarasi dukungan terhadap Daulah Islamiyah di seluruh dunia, terutama Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS).

Nah, apa kabar pemerintah cq Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ? (IT/M/rj)


sumber : Islam Times

Sabtu, 15 Februari 2014

Hizbollah, Iran dan Ancamannya bagi Israel


Hizbollah, Iran dan Ancamannya bagi Israel

Liputanislam.com – Konflik Suriah telah menjadi medan perang tersendiri bagi Israel dengan Hizbollah, dan beberapa serangan udara Israel atas beberapa fasilitas militer di Suriah menjadi salah satu bentuknya. Para pejabat Israel dan Amerika percaya, Hizbollah berhasil menjadikan konflik Suriah sebagai pelindung operasi-operasi “penyelundupan” senjata-senjata canggih ke Lebanon melalui Suriah.

Berbagai sumber menyebutkan bahwa beberapa komponen rudal anti-kapal canggih telah diselundupkan ke Lebanon melalui Suriah, bagian demi bagian, untuk menghindari pengawasan inteligen Israel. Sementara berbagai senjata canggih yang bisa menghancurkan pesawat, kapal hingga pangkalan-pangkalan militer Israel telah tersimpan di gudang-gudang rahasia milik Hizbollah di Suriah. Setidaknya, demikian keyakinan para pejabat keamanan Israel dan Amerika.

Saat senjata-senjata itu sampai di tangan Hizbollah, maka Israel akan semakin kesulitan untuk menundukan musuh bebuyutannya itu dalam perang yang terjadi di masa mendatang.

Iran berkepentingan untuk meningkatkan daya tempur Hizbollah untuk membuat Israel berfikir 2 kali sebelum memutuskan menyerang Lebanon, Iran, atau sekutu-sekutu Iran lainnya. Bantuan senjata kepada Hizbollah berarti juga memperkuat kedudukan sekutu Iran Presiden Suriah Bashar al Assad dan sekaligus mengamankan jalur suplai antara Iran dan Hizbollah di Lebanon.

Israel tercatat telah 5 kali melakukan serangan udara sepanjang 2013 lalu dalam upayanya menghentikan pengiriman senjata-senjata canggih Hizbollah melalui Suriah. Israel dan Amerika meyakini, serangan-serangan tersebut berhasil menghentikan untuk sementara pengiriman rudal-rudal anti-pesawat SA-17 buatan Rusia dan rudal-rudal Fateh-110 buatan Iran. Rudal Fateh-110 adalah kiriman dari Iran, namun SA-17 berasal dari Suriah sendiri.

Namun demikian inteligen Amerika dan Israel meyakini Hizbollah berhasil mendapatkan 12 sistem rudal anti-kapal yang dikirimkan melalui Suriah. Israel telah berusaha menghentikan pengiriman rudal-rudal tersebut pada dengan serangan udara pada bulan Juli dan Oktober 2013, namun hasilnya tidak begitu meyakinkan Israel.

Para pejabat Amerika dan Israel meyakini Hizbollah telah berhasil mendapatkan beberapa komponen penting sistem rudal tersebut (radar, peluncur dan pengendali rudal serta rudalnya) selama koflik Suriah tahun lalu. Di antaranya adalah komponen penting rudal anti-kapal Yakhont. Namun rudal-rudal tersebut masih belum siap dioperasikan karena masih ada bagian-bagian tertentu yang tertinggal.

Para analis militer meyakini Hizbollah memiliki lebih dari 100.000 rudal yang mengarah ke Israel. Rudal-rudal itu terdapat di berbagai wilayah di Lebanon, membuat Israel mengalami kesulitan untuk menghancurkannya sekaligus dengan serangan udaranya. Dengan kemampuan pertahanannya yang semakin canggih, risiko serangan udara Israel juga semakin berat bagi Israel.

Beberapa pejabat inteligen Amerika menyebutkan bahwa personil-personil satuan elit Iran, Al Quds Force, terlibat langsung dalam pengiriman senjata-senjata canggih Iran ke Suriah. Dengan senjata-senjata tersebut, Hizbollah bisa menyerang sasaran di Israel, termasuk pesawat-pesawat terbang Israel, dari wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah. Dengan adanya ancaman-ancaman itulah, Israel berkepentingan untuk menjadikan konflik Suriah terus berlanjut. Setidaknya, kaki tangan Israel yang kini memerangai pemerintah Suriah, akan menyibukkan poros anti-Israel Iran-Hizbollah-Suriah.

“Tidak bisa dibantah bahwa Israel berkepentingan dengan kondisi chaos di Suriah tanpa harus terlibat langsung di dalamnya,” kata Steven Simon dari International Institute for Strategic Studies di Washington dan bekas pejabat keamanan senior pemerintahan Barack Obama.

Rudal Jinjing Iran

Sementara itu Iran baru saja “meresmikan” 2 senjata andalan barunya, rudal anti-pesawat jinjing Misagh 1 dan Misagh 2. Sebagaimana dilaporkan media pemerintah “Tasnim” pada 8 Desember 2013 lalu, rudal-rudal tersebut diklaim lebih canggih dibanding senjata-senjata sejenis Stinger buatan Amerika dan RBS-70 buatan Swedia.

Menurut laporan tersebut kedua rudal tersebut memiliki panjang 1,5 meter dan bisa menembak jatuh sasaran pada ketinggian hingga 4.000 meter. Menurut laporan tersebut Misagh 1 memiliki kecepatan 600 km/detik (2.100 km/jam) sedangkan Misagh 2 850 meter/detik (3.100 km/jam). Kedua rudal dilengkapi teknologi “tembak dan lupakan” yang memungkinkannya meluncur ke sasaran bergerak dengan tepat. Sistem pemandu rudal ini adalah sistem pencari infra merah.

Kepemilikan rudal-rudal ini tentu saja semakin membuat Amerika dan Israel khawatir. Dengan kemudahannya dibawa ke-manapun, mudah ditembakkan serta mudah disembunyikan, senjata ini sangat ideal digunakan oleh satuan-satuan militer yang menerapkan strategi perang gerilya, sebagaimana dianut oleh Hizbollah.

Pada tahun 2002 sekelompok militan Kenya menembakkan rudal jinjing buatan Rusia SA-7 terhadap pesawat penumpang Israel yang berisi 261 penumpang dan awaknya. Meski hanya nyaris tepat sasaran, serangan tersebut menggugah kesadaran tentang berbahayanya rudal seperti itu.

Sebuah laporan yang dikeluarkan Federation of American Scientists mengingatkan tentang ancaman penyebaran rudal-rudal jinjing terutama di tangan kelompok-kelompok teroris. Inteligen Amerika sendiri telah bertahun-tahun melakukan operasi untuk melacak dan mengambil alih rudal-rudal jinjing dalam peredaran “pasar gelap” terutama setelah tumbangnya regim Moammar Khadaffi yang berdampak pada hilangnya sejumlah besar rudal jinjing milik militer Libya.

Laporan tersebut menyebutkan Misagh-1 dan Misagh-2 sebagai rudal jinjing generasi ketiga dan keempat yang telah dimiliki oleh beberapa kelompok militan, yang kemungkinan besar adalah Hizbollah.

Sejak kekalahannya dalam perang melawan Hizbollah tahun 2006, Israel meningkatkan kemampuan perang sibernya untuk melacak jaringan komunikasi antara Iran, Hizbollah dan Suriah, terutama untuk mencegah pengiriman senjata-senjata canggih dari Iran ke Hizbollah, Iran ke Suriah ataupun Suriah ke Hizbollah. Dan pada tahun 2012 Israel mengetahui bahwa Iran, kareka kekhawatiran perkembangan konflik Suriah, berupaya meningkatkan volume pengiriman senjata kepada Hizbollah terutama sistem-sistem peluru kendali modern.

Dalam perspektif Israel, senjata-senjata Hizbollah merupakan garis pertahanan pertama Iran dari serangan Israel. Israel juga menilai, Bashar al Assad juga berkepentingan untuk menjaga jalur suplai senjata dari Iran ke Hizbollah.

Dalam rangka mencegah pengiriman tanpa harus masuk ke wilayah udara Suriah yang telah dilengkapi sistem pertahanan udara yang lebih canggih sekaligus menghindarkan kemarahan internasional, Israel menerapkan taktik baru, yaitu menembak dari udara Israel. Para pilot Israel dilatih melakukan taktik penembakan “lofting”, yaitu terbang dengan kecepatan tinggi dan ketinggian maksimal sembari mengarahkan rudalnya ke sasaran yang jauh di Suriah. Energi kinetik dari kecepatan dana ketinggian mambantu meningkatkan daya jangkau rudal-rudal yang ditembakkan dari pesawat pembom Israel.

Serangan pertama Israel terjadi tgl 30 Januari 2013 dengan sasaran konvoi pengiriman rudal anti-pesawat SA-17 buatan Rusia. Selanjutnya pada bulan Mei 2013 Israel mendeteksi pengiriman rudal Fateh-110 melalui pesawat terbang yang hendak mendarat di bandara Damaskus. Israel melakukan serangan “lofting” dari atas udara Lebanon pada tgl 2 Mei 2013. Pada bulan yang sama inteligen Israel dan Amerika mendeteksi pengiriman rudal anti-kapal Yakhont yang mampu menembak sasaran dengan tepat di balik horison.

Pada tgl 5 Juli Israel menembak beberapa sasaran berupa gudang penyimpanan militer di Latakia, Suriah, yang diyakini menyimpan rudal-rudal Yakhont. Setelah serangan terjadi, satelit inteligen Amerika mengetahui bahwa militer Suriah menghancurkan sisa-sisa serangan yang masih utuh, yang disimpulkan bahwa Suriah berupaya menimbulkan kesan bahwa serangan Israel berhasil menghancurkan seluruh isu gudang, meski yang sebenarnya tidak demikian.

Analisis inteligen Amerika dan Israel kemudian menyimpulkan bahwa serangan di Latakia hanya menghancurkan sebagian kecil sasaran dan sebagian besar lainnya telah dipindahkan sebelumnya. Maka pada tgl 30 Maret Israel kembali melakukan serangan udara.

Setelah serangan terakhir, para analis Israel mengatakan kepada mitra Amerikanya bahwa sebagian besar rudal Yakhont yang disasar berhasil dihancurkan, sementara sisanya teronggok di beberapa gudang rahasia. Mereka percaya, sebagian komponen rudal-rudal itu kini telah sampai di gudang-gudang rahasia milik Hizbollah meski Israel telah berusaha keras untuk mencegahnya.

“Hizbollah sangat-sangat pintar,” kata seorang pejabat keamanan senior Amerika.

“Dan mereka sangat sabar,” tambahnya.(CA/al-Akhbar/Press TV)


Ratusan Pemberontak Suriah Dirawat Israel


Ratusan Pemberontak Suriah Dirawat Israel

Damaskus, liputanislam.com — Lebih dari 700 pemberontak Suriah dirawat di rumah sakit yang didirikan Israel di wilayah pendudukan Dataran Golan. Demikian laporan media-media Israel baru-baru ini.

Menurut Times of Israel dan Channel 2 Israel sebagaimana dikutip media Lebanon Al Manar, Israel telah membangun rumah sakit khusus di Golan untuk merawat para pemberontak Suriah yang terluka. Sampai saat ini tidak kurang dari 700 pemberontak telah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Selama ini aparat keamanan Israel melarang media massa memberitakan tentang keberadaan rumah sakit tersebut, namun Channel 2 menjadi media pertama yang mendapatkan hak untuk mengekspos keberadaan rumah sakit tersebut demi apa yang disebut sebagai “pendekatan kemanusiaan Israel terhadap rakyat Suriah.”

Reportase Channel 2 tersebut difokuskan pada alasan-alasan dan tujuan Israel memberikan perawatan terhadap para pemberontak tersebut, yaitu untuk menjaga hubungan “damai” dengan kelompok-kelompok militan yang banyak terdapat di perbatasan Israel dengan Suriah dan Palestina.

Dalam reportase tersebut juga disertakan wawancara dengan beberapa pemberontak Suriah yang menyebutkan bahwa “Israel tidak seburuk yang dikatakan pemerintah Suriah.”

“Pemerintah Suriah selama ini memaksa saya untuk percaya bahwa musuh-musuh kami berada di mana-mana. Namun setelah terjadinya revolusi, kami mengenal siapa teman dan siapa musuh yang sebenarnya,” tambah pemberontak tersebut.(ca/almanar/globalresearch.ca)

Kamis, 13 Februari 2014

Ribuan Tentara Pembelot Kembali ke Suriah


Banyak perwira dan prajurit Suriah telah kembali ke pekerjaan mereka sebelumnya setelah Presiden Bashar Al-Assad memberi amnesti umum, Farsnews melaporkan.

Akhir Oktober lalu, Presiden Suriah memberi amnesti umum yang meliputi kejahatan yang dilakukan sebelum 29 Oktober. Pengampunan baru presiden itu mencakup kejahatan yang disebutkan dalam UU militer, termasuk mereka yang melarikan diri dari wajib militer.

Di Damaskus, dilaporkan ribuan tentara yang membelot dan bergabung dengan Tentara Suriah Bebas (FSA) telah kembali ke pangkuan Tentara Suriah.

Pemberian amnesti itu dilakukan sebagai persiapan konferensi Jenewa II tentang Suriah yang berusaha menemukan solusi politik dalam konflik yang hampir tiga tahun mendera negara itu.[IT/FN/NAT]

Grand Mufti Suriah: Serangan Israel Ungkap Plot Israel di Suriah


Agresi terbaru Israel yang menargetkan sebuah pusat penelitian tentara Suriah di pinggiran kota Damaskus mengungkap keterlibatan Israel dalam kerusuhan baru-baru ini di Suriah, kata pemimpin agama terkemuka Suriah mengatakan.

Dalam pertemuan dengan Sekretaris Tinggi Dewan Keamanan NasionalIran (SNSC) Saeed Jalili di Tehran, Kamis, 31/01/13, Grand Mufti Suriah Sheikh Ahmad Badreddin Hassoun mengatakan, serangan udara Israel di Suriah mengungkap keterlibatan langsung rezim Israel dalam kerusuhan Suriah.

Ulama ahlu Sunnah (bukan Wahabi) itu menjelaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan tinggi di kalangan umat Islam dan menggagalkan plot yang dibuat oleh musuh untuk menciptakan perpecahan di kalangan umat Islam.

Dalam pertemuan itu, Jalili mengatakan Damaskus adalah garis depan perlawanan anti-Israel dan duniaMuslim tidak akan membiarkan Israel menghancurkan Suriah.

Menurutnya, serangan militer Israel di Suriah akan menjadi kekecewaan pahit bagi Israel seperti kegagalannya dalam perang yang dilancarkan terhadap Libanon pada tahun 2006, dan perang Gaza pada tahun 2008-2009, dan November 2012.

Pejabat senior Iran itu menegaskan kembali dukungan Iran untuk Suriah dan perlawanan terhadap Israel secara total dan tak akan tergoyahkan. [Islam Times/on]

Rabu, 12 Februari 2014

Galeri Foto : 22 Bahman (Kemenangan Revolusi Islam Iran)


22 Bahman, Kemenangan Revolusi Islam Iran
Selasa, 2014 Februari 11

Tanggal 22 Bahman 1357 HS (11 Februari 1979), sepuluh hari setelah kembalinya Imam Khomeini dari pengasingan beliau di Paris, akhirnya Revolusi Islam Iran berhasil meraih kemenangannya. Pada hari ini, kendali pemerintahan Iran secara penuh berhasil diambil alih oleh Imam Khomeini. Perdana Menteri rezim Shah, Shapour Bakhtiar melarikan diri ke luar negeri dan militer Iran menyatakan diri bergabung dengan rakyat dan revolusi.

Pada hari itu, radio dan televisi Iran yang telah diambil alih oleh kekuatan revolusi, untuk pertama kalinya mengudara dengan membawa pesan- pesan revolusi. Dengan demikian, berakhirlah masa kepemimpinan raja- raja Iran yang tiran dan despotik, yang telah berlangsung selama 2500 tahun.
(IRIB Indonesia)

FOTO
*klik pada gambar untuk lihat ukuran asli foto*





































Indonesia-Iran Kerjasama Bangun Kilang Minyak $3 M


Indonesia-Iran Kerjasama Bangun Kilang Minyak $3 M

Jakarta, LiputanIslam.com — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani kerjasama dengan Kadin Iran untuk membangun kilang minyak senilai $3 miliar.

“Pada 2015, kami mulai ground breaking kilang dan diperkirakan 2018 sudah bisa beroperasi. Lokasi kilangnya antara di Banten atau Jawa Barat. Nilai investasi mencapai $3 miliar,” kata Wakil Ketua Komite Timur Tengah dan Negara-negara Islam Kadin Indonesia, Rudi Radjab, kepada pers usai penandatanganan kerjasama di Jakarta, Selasa (11/2).

Dalam kerjasama tersebut Iran akan mengekspor minyak mentahnya ke Indonesia melalui perusahaan eksportir Iran, Nakhle Barani Pardis, kepada perusahaan importir nasional PT Kreasindo Resource Indonesia, dengan jumlah 20.000 barrel hingga 300.000 barrel per-hari.

“Minyak yang diekspor jenis minyak berat,” ujar Rudi yang juga Presiden Direktur Kreasindo Resource Indonesia.

Selanjutnya minyak mentah itu akan diolah Kreasindo melalui kilang minyak yang segera dibangun bersama kedua perusahaan. Dengan adanya perjanjian tersebut, Indonesia dapat mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan ketergantungan Indonesia pada impor BBM akan berkurang.

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kerja sama itu dilakukan Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto bersama dengan Ketua Iran Chamber of Commerce Industries and Mines (ICCIMA) Gholam Hossein.

Sementara itu Kepala BKPM Mahendra Siregar, mengatakan, “Dunia internasional membutuhkan Iran yang kuat, Iran yang tumbuh dan Iran yang maju ekonominya.”

Ia menambahkan bahwa Indonesia tengah berusaha untuk mendapatkan “peluang emas” di masa depan dan Pertamina juga siap untuk menanamkan investasinya di Iran.

Produksi minyak Indonesia yang sekitar 1 juta barrel per-hari hanya memenuhi 2/3 kebutuhan minyak nasional. Pada tahun 2012 total nilai perdagangan Indonesia-Iran mencapai $1,26 miliar atau 5 kali lebih besar dibandingkan nilai tahun 2002.

Bulan lalu, lembaga penelitian minyak Iran, Research Institute of Petroleum Industry (RIPI) mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Indonesia mengenai upaya eksplorasi cadangan-cadangan minyak Indonesia yang belum termanfaatkan.

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungannya sejumlah anggota parlemen Indonesia ke Iran beberapa waktu lalu yang salah satunya adalah meminta dukungan Iran untuk eksplorasi cadangan minyak Indonesia.

Indonesia adalah anggota negara-negara eksportir minyak (OPEC) sebagaimana Iran. Namun pada tahun 2009 Indonesia keluar dari OPEC setelah produksi minyaknya mengalami kemerosotan dan statusnya berubah menjadi importir minyak.(ca/press tv/metrotvnews.com)

Link: http://liputanislam.com/berita/indonesia-iran-sepakat-kerjasama-pembangunan-kilang-minyak/

Iran Bantah Tuduhan AS terkait Dukungan terhadap Terorisme


Iran Bantah Tuduhan AS terkait Dukungan terhadap Terorisme

Deputi Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran untuk Urusan Arab dan Afrika mengatakan, Tehran selalu menyerukan perang melawan terorisme dan membantah tuduhan Washington tentang dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris.

"Republik Islam Iran, sebagai korban terorisme, merupakan pelopor perjuangan nyata terhadap fenomena yang tidak menyenangkan ini," kata Hossein Amir Abdollahian, Selasa (11/2).

Ia menambahkan, "Sementara Amerika Serikat, mengikuti kebijakan standar ganda, menggunakan terorisme sebagai alat untuk memajukan kepentingan-kepentingannya di kawasan."

Amir Abdollahian juga membantah tuduhan AS bahwa Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) adalah kelompok teroris. Ia menandaskan, Hizbullah telah memaksa rezim Zionis Israel bertekuk lutut selama Perang 33 Hari pada tahun 2006 ketika rezim tersebut mengagresi Lebanon.

"Hizbullah Lebanon sangat tegas memerangi terorisme dalam mendukung keamanan dan stabilitas negara," pungkasnya.

Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney pada Senin menuduh Iran mendukung terorisme internasional, khususnya Hizbullah.Carney menuding Hizbullah sebagai organisasi teroris. (IRIB Indonesia/RA)

Pelanggaran Kebebasan Berekspresi di Arab Saudi



Pelanggaran Kebebasan Berekspresi di Arab Saudi

Dalam laporan terbaru kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan berekspresi di Arab Saudi, salah satu petinggi negara ini mengkonfirmasikan penutupan puluhan situs internet koran di Riyadh.

Abdulaziz al-Aqil, pejabat lembaga pengawas media dalam negeri di Kementerian Budaya dan Penerangan Arab Saudi menyatakan, proses penutupan situs internet 41 koran dengan dakwaan melanggar regulasi yang ditetapkan oleh kementerian ini telah dimulai.

Menurut para aktivis politik, pasca peratifikasian undang-undang anti terorisme sekitar dua bulan lalu di Arab Saudi dan mulai dilaksanakannya UU tersebut dalam beberapa hari terakhir, pelanggaran HAM dan kekebasan pers di Arab Saudi menemukan bentuk legalnya serta proses penangkapan, pengadilan aktivis politik dan mencegah aktivitas media di negara ini semakin meningkat.

Oleh karena itu, pengadilan Arab Saudi hanya dalam tempo satu bulan lalu merilis vonis tak adil terhadap aktivis politik negara ini dan sedikitnya 25 orang dengan dakwaan mengancam keamanan serta menentang keputusan pemerintah al-Saud divonis kurungan, dicekal bepergian ke luar negeri dan membayar denda tunai.

Perilisan rangkaian vonis zalim dan anti kemanusiaan terhadap warga serta aktivis Arab Saudi memaksa lembaga HAM mengkritik kinerja rezim al-Saud dan menuntut pembebasan segera tahanan politik. Lembaga HAM baru-baru ini dalam laporan tahunannya memprotes penangkapan serta hukuman kurungan aktivis politik Arab Saudi dan meminta petinggi negara ini secepatnya membebaskan aktivis HAM, reformis politik dan sosial yang ditangkap karena aktivitas damai mereka.

Masih menurut laporan lembaga HAM dan aktivis Arab Saudi, saat ini lebih dari 30 ribu aktivis politik mendekam di penjara rezim al-Saud. Arab Saudi sebagai negara monarki mutlak, keputusan sepenuhnya berada di tangan raja dan kerabat dekatnya. Di negara ini bukan saja telepon seluler dan email yang dikontrol pemerintah, namun warga juga tidak mendapat hak untuk membentuk lembaga swadaya masyarakat dan aliansi buruh. Sementara itu, perempuan negara ini tidak diberi hak mengemudi dan menyalurkan suaranya di pemilu.

Oleh karena itu, sejak meletusnya gelombang kebangkitan Islam di negara-negara kawasan, warga Arab Saudi khususnya di wilayah timur menggelar berbagai demonstrasi menuntut reformasi politik dan diberantasnya praktek korupsi dalam struktur pemerintahan negara ini. Namun rezim al-Saud bukannya memperhatikan tuntutan rakyatnya, malah menangkap, menyiksa dan membunuh aktivis politik sebagai upaya Riyadh mengendalikan kebangkitan rakyat.

Pemerintah Riyadh dengan anggpan mampu melanjutkan eksistensi kekuasaannya melalui penumpasan aksi damai warga dan langkah militer, tak segan-segan menggunakan cara-cara kekerasan. Sepertinya al-Saud lupa bahwa cara-cara keras dengan menumpas demonstrasi damai warga pernah diterapkan oleh para diktator di Mesir, Tunisia dan Yaman serta menunjukkan hasil sebaliknya. Bahkan cara-cara tersebut berujung pada tergulingnya para diktator di negara-negara tersebut.

(IRIB Indonesia/MF/MZ)


Gerakan Takfiri Internasional : Achmad Zein al-Kaff Mendongkel Gelar Para Habaib


Tuesday 11 February 2014

Gerakan Takfiri Internasional :
Achmad Zein al-Kaff Mendongkel Gelar Para Habaib

Islam Times-
Ribuan umat Islam Solo menghadiri tabligh akbar "Mengapa Syiah Bukan Islam ?" yang digelar Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) dan Perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyah Cabang Surakarta di Gedung Al Irsyad, Solo, pada Jumat, 02/02/14. Tabligh Akbar digelar dalam rangka menyampaikan kesesatan Syiah, demikian menukil laporan muslimdaily.net.

Tabligh akbar itu membahas kesesatan Syiah dan menghadirkan salah seorang "ulama" bernama Habib Achmad Zein al-Kaff dan Ketua Forum Anti Syiah Indonesia (FASI) Ir. Andri Kurniawan.

Masih menurut muslimdaily, Habib Zein al-Kaff mengatakan, tak ada habib yang Syiah, dan kalau ada Habib yang menganut aliran Syiah maka ia telah melepaskan kehabibannya.

"Tidak ada Habib yang Syiah, habaib yang Syiah berarti telah melepaskan kehabibannya," kata pemimpin Yayasan Al-Bayyinat Jawa Timur tersebut.

Tentu pernyataan Achmad Zein al-Kaff ini keluar dari kapasitas dirinya dan kapasitas intelektualitas dirinya untuk mengeluarkan nasab seseorang dari wilayah Ke-habib-an.

Di negara-negara dunia, Habib dikenal dengan sayyid, syarif, ayib, atau sidi, dan masyarakat mengenal orang-orang mulia ini dari sisi tinggi ilmu agama dan inteletualitasnya dan terpuji akhlaknya seperti Habib Sholeh bin Muchsin al-Hamid dari Tanggul, Habib Abdurahman al-Alydrus dari Luar Batang, Jakarta Utara, dan Habib Ali al-Habsyi dari Kwitang, Jakarta Pusat. Artinya, sayyid atau habib hanya pantas disandang orang dengan tingkat ketakwaan, kezuhudan, dan keilmuan yang tinggi serta berakhlak mulia, dan siapapun tidak berhak mendongkel nasab Habaib hanya karena berbeda dalam bermazhab.

Dan yang jelas, gelar Habib bukan gelar untuk keturunan Arab yang hanya cakap memakai sorban dan jubah tapi jauh dari akhlak mulia, bukan gelar untuk mereka yang suka memakai kekerasan mengatasnamakan agama, dan bertopeng Ahlu Sunnah untuk menghancurkan keberamagaman seperti Achmad Zein diatas.

Tapi apa kira-kira yang membutakan Achmad Zein ? Adakah ini karena Al-Bayyinat sedang mencoba memainkan kartu Saudi, berharap aliran dana dari Bandar bin Sultan yang kerap membayar mahal mereka yang gemar menyembelih pengikut mazhab Islam di luar mazhab resmi kerajaan Saudi Arabia ?

Jika Al-Bayyinat dan Achmad Zein mau pasang badan untuk Ahlus Sunah, mana kiranya di antara mazhab Islam lain yang bakal dia pilih dan izinkan untuk hidup di Indonesia ? Dan mana mazhab Islam yang bakal dinyatakan haram dan bakal diberangus ?
[IT/Onh/Ass]