Kamis, 06 Maret 2014

Digertak Obama, Putin Malah Balik Mengancam


Presiden AS Barack Obama mengancam Rusia dengan memberikan sanksi berat atas konflik Ukraina. "Kecaman kuat diterima Rusia dari seluruh dunia yang menunjukkan sejauh mana Rusia berada dalam posisi sejarah yang salah," kata Obama kepada wartawan pada hari Senin (3/3/14), demikian menukil Press TV.

"Ada dua jalan yang dapat diambil Rusia pada saat ini," tegasnya. "Sekarang adalah waktu untuk mempertimbangkan apakah mereka dapat memajukan kepentingannya dengan diplomasi sebagai lawan dari kekuatan," tanya Obama.

Presiden AS itu mengatakan, jika Rusia terus berada di jalan ini, Amerika Serikat akan mengambil serangkaian sangsi ekonomi dan diplomatik, yang akan mengisolasi Rusia dan berdampak negatif terhadap perekonomian Rusia dan statusnya di dunia," gertak Obama.

Namun, gertakan Obama itu disambut dingin oleh Putin dan malah mengancam akan mengurangi ketergantungan ekonominya kepada Amerika Serikat sampai tingkat nol jika Washington benar-benar menerapkan sanksi kepada Moskow, demikian pernyataan penasehat ekonomi Kremlin Sergei Glazyev kepada AFP, Selasa, 04/03/14.

Glazyev memperingkatkan bahwa sistem keuangan Amerika bakal terancam ambruk (crash) jika sanksi terjadi.

"Kami akan mencari cara untuk tidak hanya mengurangi ketergantungan kami kepada Amerika Serikat sampai (tingkat) nol namun juga bangkit dari sanksi itu dengan memanfaatkan sebesar-besanya bagi keuntungan kami sendiri," kata Sergei Glazyev.

Tidal sampai disitu, Glazyev juga mengancam bahwa Rusia bisa menghentikan penggunaan dolar AS dalam transaksi internasionalnya.

"Sebuah upaya untuk memaklumatkan sanksi akan berakhir pada ambruknya sistem keuangan Amerika Serikat yang bisa menyebabkan berakhirnya dominasi Amerika Serikat dalam sistem keuangan global," tambah dia seperti dikutip AFP.

Sebelumnya diberitakan, presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi situs latihan militer Rusia dekat perbatasan dengan Ukraina. Para pejabat Rusia mengatakan latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tentara Rusia.

Parlemen Rusia juga pada hari Sabtu (1/3) dengan suara bulat menyetujui permintaan Putin untuk mengirim pasukan Rusia ke Ukraina untuk memastikan perdamaian dan ketertiban di wilayah tersebut sampai situasi sosial-politik di negara itu stabil. [IT/onh/R/Ant]

http://www.islamtimes.org/vdcbazbffrhbszp.qnur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar