Perang Irak
Inquiry: Tentara Inggris Siksa Rakyat Irak
Islam Times -
Sebuah penyelidikan publik di Inggris mengungkapkan bahwa tentara Inggris menyiksa warga sipil Irak dan melakukan kejahatan lainnya dalam operasi militer di Irak selatan pada tahun 2004.
Beberapa pengacara yang mewakili para korban Irak dan keluarga mereka di Al-Sweady Inquiry mengatakan tentara Inggris melakukan perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat pemuda yang terluka. Tapi Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan tuduhan itu tak berdasar.
Gugatan dan pembelaan terdengar di hari terakhir sidang panjang yang meninjau perilaku personil Inggris dalam Pertempuran Danny Boy di Provinsi Maysan, Irak yang terjadi bulan Mei 2004.
Inquiry menyebut kematian pemuda Irak berusia 19 tahun di tangan pasukan Inggris yang terjadi tahun 2009 demi membuktikan tuduhan penganiayaan yang dilakukan tentara Inggris. Inquiry juga memiliki ribuan dokumen resmi dan 600 saksi.
MoD terpaksa mengizinkan penyelidikan setelah Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa Kementerian itu melanggar kewajiban dalam UU HAM untuk menyelidiki masalah ini. Pengadilan Tinggi menilai MoD senagaja menyembunyikan bukti yang bisa membuat pasukan Inggris yang terkait dalam pembunuhan dan penganiayaan itu dijatuhi hukuman.
Menghabiskan dana £ 20 juta, penyelidikan itu menjadi urusan sangat mahal bagi pemerintah Inggris. Sir Thayne Forbes, ketua penyelidikan akan melaporkan hasilnya pada akhir tahun ini.
Pasukan Inggris terlibat dalam invasi pimpinan AS ke Irak tahun 2003 dengan dalih rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Tapi sampai saat ini, tak satu pun senjata seperti itu ditemukan di Irak.[IT/r]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar