Rabu, 12 Februari 2014

Gerakan Takfiri Internasional : Achmad Zein al-Kaff Mendongkel Gelar Para Habaib


Tuesday 11 February 2014

Gerakan Takfiri Internasional :
Achmad Zein al-Kaff Mendongkel Gelar Para Habaib

Islam Times-
Ribuan umat Islam Solo menghadiri tabligh akbar "Mengapa Syiah Bukan Islam ?" yang digelar Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) dan Perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyah Cabang Surakarta di Gedung Al Irsyad, Solo, pada Jumat, 02/02/14. Tabligh Akbar digelar dalam rangka menyampaikan kesesatan Syiah, demikian menukil laporan muslimdaily.net.

Tabligh akbar itu membahas kesesatan Syiah dan menghadirkan salah seorang "ulama" bernama Habib Achmad Zein al-Kaff dan Ketua Forum Anti Syiah Indonesia (FASI) Ir. Andri Kurniawan.

Masih menurut muslimdaily, Habib Zein al-Kaff mengatakan, tak ada habib yang Syiah, dan kalau ada Habib yang menganut aliran Syiah maka ia telah melepaskan kehabibannya.

"Tidak ada Habib yang Syiah, habaib yang Syiah berarti telah melepaskan kehabibannya," kata pemimpin Yayasan Al-Bayyinat Jawa Timur tersebut.

Tentu pernyataan Achmad Zein al-Kaff ini keluar dari kapasitas dirinya dan kapasitas intelektualitas dirinya untuk mengeluarkan nasab seseorang dari wilayah Ke-habib-an.

Di negara-negara dunia, Habib dikenal dengan sayyid, syarif, ayib, atau sidi, dan masyarakat mengenal orang-orang mulia ini dari sisi tinggi ilmu agama dan inteletualitasnya dan terpuji akhlaknya seperti Habib Sholeh bin Muchsin al-Hamid dari Tanggul, Habib Abdurahman al-Alydrus dari Luar Batang, Jakarta Utara, dan Habib Ali al-Habsyi dari Kwitang, Jakarta Pusat. Artinya, sayyid atau habib hanya pantas disandang orang dengan tingkat ketakwaan, kezuhudan, dan keilmuan yang tinggi serta berakhlak mulia, dan siapapun tidak berhak mendongkel nasab Habaib hanya karena berbeda dalam bermazhab.

Dan yang jelas, gelar Habib bukan gelar untuk keturunan Arab yang hanya cakap memakai sorban dan jubah tapi jauh dari akhlak mulia, bukan gelar untuk mereka yang suka memakai kekerasan mengatasnamakan agama, dan bertopeng Ahlu Sunnah untuk menghancurkan keberamagaman seperti Achmad Zein diatas.

Tapi apa kira-kira yang membutakan Achmad Zein ? Adakah ini karena Al-Bayyinat sedang mencoba memainkan kartu Saudi, berharap aliran dana dari Bandar bin Sultan yang kerap membayar mahal mereka yang gemar menyembelih pengikut mazhab Islam di luar mazhab resmi kerajaan Saudi Arabia ?

Jika Al-Bayyinat dan Achmad Zein mau pasang badan untuk Ahlus Sunah, mana kiranya di antara mazhab Islam lain yang bakal dia pilih dan izinkan untuk hidup di Indonesia ? Dan mana mazhab Islam yang bakal dinyatakan haram dan bakal diberangus ?
[IT/Onh/Ass]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar