Sabtu, 2014 Februari 08
Menyusul pengaruh kelompok takfiri ke dalam wilayah Lebanon dan eskalasi aksi peledakan bom di berbagai wilayah negara ini, militer Lebanon mengkonfirmasikan pembentukan pusat komando khusus untuk mencegah serangan teroris.
Dalam aksi teror, khususnya peledakan bom beberapa pekan lalu oleh kelompok teroris Takfiri di berbagai wilayah Lebanon termasuk Hermel dan Beirut, ratusan warga tewas dan terluka.
Menurut laporan berbagai media Lebanon, di saat sumber keamanan mengkonfirmasikan keputusan kelompok teroris Takfiri untuk mengubah strategi aksi mereka, komando militer Lebanon juga tengah menjalankan pusat komando guna menghadapi kelompok ini lebih serius dalam beberapa bulan terakhir. Kelompok teroris yang memasuki wilayah Lebanon setelah mengalami kekalahan di medan perang melawan militer Suriah.
Sumber keamanan Lebanon Kamis (6/2) dalam wawancaranya dengan media Lebanon mengungkapkan, kelompok teroris Takfiri tengah melancarkan operasi teror penuh kejutan dan acak. Oleh karena itu, baru-baru ini kelompok Takfiri mulai memanfaatkan perempuan untuk membawa bahan peledak, bom serta sabuk bom bunuh diri. Hal ini dikarenakan perempuan biasanya ditempatkan pada daerah tertentu saat berada di pos pemeriksaan dan mereka terbebas dari pemeriksaan aparat.
Pengetatan keamanan militer Lebanon untuk mencegah operasi teror oleh kelompok teroris Takfiri terjadi disaat Omar al-Atrash, sheikh Takfiri pekan lalu menandaskan bahwa kelompok ini siap melancarkan perasi peledakan bom luas di berbagai wilayah Lebanon.
Kelompok teroris Front al-Nusra yang bertanggung jawab atas peledakan bom terbaru di wilayah Syiah, Beirut selatan dalam statemennya juga dengan alasan membela hak-hak kaum Sunni, mengancam akan meneror pejabat dan menyerang pusat-pusat milik Syiah khususnya Hizbullah.
Sementara itu, petinggi, ulama dan politikus Lebanon dalam beberapa hari terakhir mengisyaratkan ancaman luas kelompok teroris Takfiri di kawasan khususnya di Lebanon. Menurut mereka, saat ini Timur Tengah menjadi pusat terorisme dan kelompok teroris Takfiri mulai mengancam stabilitas Lebanon setelah mengalami kekalahan beruntun di Suriah.
Serangan teroris di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir oleh berbagai kelompk teroris terus meningkat di saat peluang untuk membentuk pemerintahan di negara ini semakin terbuka lebar. Dan aksi teror dalam kondisi seperti ini membawa pesan bahwa sejumlah pihak di kawasan tidak mendukung pembentukan pemerintahan di Lebanon.
Sejatinya dengan terus berlanjutnya pergerakan kelompok teroris dan terbongkarnya peran kelompok teror seperti Front al-Nusra dalam peledakan terbaru di Beirut yang secara langsung mendapat dukungan dari Arab Saudi, para petinggi dan tokoh Lebanon menegaskan bahwa serangan teror bukan menarget satu wilayah atau kelompok, namun seluruh Lebanon menjadi sasaran utama mereka. Oleh karena itu, mereka dalam kesempatan ini menuntut diselenggarakannya Dialog Nasional untuk mengkaji sebab dan faktor aksi-aksi tersebut dan pengambilan langkah yang diperlukan untuk menghadapi kelompok teroris.
(IRIB Indonesia/MF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar