Pesan Hizbullah Dalam Menghadapi Kebengisan Takfiri
Islam Times-
Hizbullah akan terus memerangi Takfiri radikal dalam perang Suriah dan menyerukan koalisi 14 Maret untuk berhenti mendukung kelompok ekstrimis Takfiri tersebut, demikian pernyataan tokoh kedua Hizbullah Libanon.
"Kami akan melanjutkan aktivitas kami, dan tetap berkomitmen terhadap sikap politik kita. Kami akan tetap berjuang di mana kita harus berjuang. Kami adalah perlawanan di manapun berada: perlawanan terhadap Israel dan agen-agennya dan perlawanan pertempuran di Suriah untuk membela perlawanan," kata Sheikh Naim Qassem, tokoh kedua di Hizbullah dalam sebuah peringatan di Beirut, pinggiran Ouzai, Ahad, 09/02/14.
"Kepala kami akan tetap tegak tinggi, seperti saat kita memerangi Takfiri, dan orang-orang di belakang mereka. Kita akan menang pada akhirnya, kalian tunggu dan kalian lihat," tegasnya.
Beberapa kelompok ekstrimis menargetkan Hizbullah di Beirut dan timur laut negara itu untuk menghancurkan gerakan Hizbullah.
Neim Qassem juga mengatakan pembom bunuh diri yang dilakukan Takfiri menargetkan dua sisi sekaligus: "Lingkungan perlawanan dengan anak-anaknya, anak-anak kecil laki-laki, para perempuan dan lingkungan serta Tentara Libanon, yang selama ini tetap gigih menghadapi proyek mereka.
"Perang ini mereka lancarkan untuk melawan kita .. . dan kami bekerja sama dengan semua kekuatan untuk mengurangi dampak dan rasa sakit ini. Dalam perang ini, pasti akan ada pengorbanan, tapi kita tidak perlu takut terhadap mereka (takfiri)," katanya lagi.
Pejabat Hizbullah itu lebih lanjut menyerukan kepada para pendukung partainya dimana mata pencahariannya telah dihancurkan oleh serangan bom mobil berulangkali untuk tetap teguh dalam menghadapi ancaman para ekstremis Takfiri.
"Jika kita menunjukkan ketabahan, ketekunan dan persatuan, kita akan menang pada akhirnya," tegasnya.
"Jangan panik atau menjadi penakut terhadap mereka atau mereka akan menang.
"Jika mereka melakukan perjalanan di bumi ini dan kembali lagi, mereka tidak akan pernah menjadi orang yang akan menjamin kehidupan atau kematian kita ... percayalah pada Tuhan dan mari kita tetap di lapangan, dan kami akan menang, insya Allah."
Naim Qassem mengkritik pendukung kelompok ekstrimis dan mengatakan, "Saya tahu siapa yang membawa mereka dari 80 negara berbeda ke Suriah, dan siapa yang membawa mereka ke Irak untuk membunuh orang yang tidak bersalah. Siapa yang disponsori Fatah al-Islam di Kamp pengungsi Nahr al-Bared dan Dinnieh, Mereka sudah ada di sini.
Dijelaskannya, tujuan Takfiri, adalah hal yang sementara dan mengatakan, pertikaian antara kelompok-kelompok radikal di Suriah bukti yang mencerminkan perilaku mereka.
Sementara Qassem juga menegaskan Hizbullah telah menjadi partai terakhir untuk campur tangan di Suriah, dan mengkritik keras aliansi 14 Maret yang melidungi kelompok Takfiri dan mendesak mereka untuk berhenti melindungi.
"Saya bertanya-tanya mengenai sikap kontradiksi mereka yang menyerang kita. Mereka mendukung para penjahat Takfiri dengan semua kekejamanya di Suriah, dilain pihak mereka mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk membela rakyat Suriah. Kenyataannya, Takfiri membunuh rakyat Suriah," tegasnya.
"Justru mereka membela orang-orang yang ditangkap Tentara Libanon karena bahan peledak dan bom bunuh diri ... tanpa mempertimbangkan perasaan orang-orang yang menjadi sasaran pemboman.
"Mereka menghalangi tugas lembaga keamanan, sementara mereka mengklaim bahwa mereka mendukung negara. Mereka mengutuk pemboman namun membenarkan serangan, dengan alasan mereka sediri, padahal itu adalah hasil dari tindakan mereka," tambah Qassem.
Aliansi 14 Maret adalah pendukung utama pemberontakan takfiri di Suriah dan menyalahkan Hizbullah atas serangan mematikan di negara itu.
"Kami meminta Aliansi 14 Maret untuk tidak menyembunyikan Takfirir atau memberikan lingkungan yang aman atau membenarkan tindakan mereka," kata Qassem.
"Kami meminta mereka untuk berhenti menargetkan gerakan perlawanan, karena hal ini memberikan layanan gratis kepada Israel ... Kami meminta mereka untuk kembali dan berhenti mengganggu lembaga-lembaga negara," tegasnya lagi.
Aliansi 14 Maret adalah koalisi partai-partai politik dan partai independen di Libanon yang dibentuk pada tahun 2005 dan bersatu karena adanya persamaan sikap yang anti-Suriah.
Aliansi ini dipimpin oleh Anggota Parlemen Libanon Saad al-Hariri, anak bungsu dari Rafik Hariri, mantan perdana menteri Libanon yang tewas dibunuh Israel dan mendapat dukungan penuh dari Arab Saudi. [IT/Onh/Ass]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar