Ulama Sunni terkemuka Iran, Syeikh Mamusta Iqbal Bahmani, Imam Jumat Muchesh menyatakan, persatuan Islam akan mengokohkan kekuatan peradaban Islam dan para politisi negara-negara Islam harus beruapya untuk menghidupkan kembali kebebasan berpendapat, kemuliaan, dan kekuatan umat Islam.
Mehr News (1/12) melaporkan, Bahmani mengatakan, “Umat Islam harus mengutamakan sisi kolektif dan meredupkan segala perbedaan. Umat Islam harus bersatu menghadapi musuh. Persatuan itu tidak berarti seluruh mazhab harus melebur menjadi satu melainkan masing-masing mazhab harus saling menghormati dan tidak saling menistakan.”
Terkait penilaian musuh bahwa Imam Ali as adalah sumber dari seluruh friksi dalam umat Islam, Syeikh Bahmani mengatakan, “Sahabat Rasulullah Saw yang pertama kali beriman dan menjadi prosos seluruh mazhab Islam adalah Ali as. Musuh bukan hanya tidak meyakini Ali as, melainkan mereka juga tidak menerima Abu Bakar, Umar, Utsman, dan bahkan Rasulullah. Mereka hanya menggunakan tokoh-tokoh Islam itu untuk memecah belah umat Islam.”
Bahmani mengatakan, “Tidak ada ulama Sunni dalam kitab-kitab maupun khotbahnya yang menistakan keyakinan Syiah dan bahwa penistaan terhadap mazhab manapun pada hakikatnya telah keluar dari agama.”
Lebih lanjut dijelaskannya, “Syeikh kita, yakni Mamusta Syeikhul Islam, telah gugur syahid demi persatuan antara Syiah dan Sunni. Dan harus dikatakan bahwa para ulama Sunni telah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk memperluas persatuan antara Syiah dan Sunni.”
Sumber : (IRIB Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar