Maher al-Assad, Pemain Kunci Kemenangan Tentara Suriah
Islam Times-
Maher al-Assad, adik presiden Suriah Bashar al-Assad memainkan peran kunci dalam perang melawan teroris Takfiri dukungan asing di Suriah.
Maher al-Assad (46 tahun), adalah Komandan Elit Garda Republik dan Divisi Lapis Baja ke-4 yang sebelumnya mengerahkan pasukannya ke propinsi Deraa untuk melawan Front al-Nusra setelah kerusuhan dimulai di negara itu pada Maret 2011.
Akibat kekalahan para takfiri, AS kemudian mengumumkan sanksi terhadap Maher, menempatkan divisi keempat pasukan lapis baja pada daftar hitamnya. Uni Eropa juga menjatuhkan sanksi yang sama pada Maher.
Maher, yang jarang difoto atau bahkan dikutip pernyataannya oleh media Suriah adalah komandan lebih dari 15.000 tentara elit di Divisi Baja ke-4 yang melindungi ibukota Suriah, Damaskus dari serangan Takfiri di pinggiran Suriah dan secara luas diyakini membantu mengatur kemenangan perang sengit tentara pemerintah untuk mengandaskan aksi militansi yang sekarang sudah memasuki tahun ketiga.
Hingga saat ini, dia belum menggunakan semua kapasitas pasukannya dalam memerangi kelompok takfiri, karena tugas penting mereka adalah untuk melindungi Suriah dari serangan asing, terutama Israel.
Divisi Lapis Baja ke-4 juga telah memainkan peran kunci dalam kemenangan dan pembebasan daerah yang dikuasasi takfiri Front al-Nusra terutama di al- Qusayr dan Khalidiya.
Pada tahun lalu , pasukan elit ini meluncurkan serangan berulang-ulang yang menargetkan Takfiri di pinggiran Damaskus, dan membombardir mereka pinggiran kota miskin yang dikuasai oleh Takfiri didika Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan Israel.
Operasi pembersihan di Daraa dan propinsi Homs dan pembebasan kota al-Qusayr merupakan hasil dari operasi militer yang sukses dipimpin oleh Maher.
Maher, seorang brigadir jenderal, tidak menunjukkan rasa haus untuk menjabat sebagai presiden, dan tidak ada tanda-tanda gesekan sama sekali dengan saudaranya itu.
Maher juga yang menjinakkan upaya pembunuhan kelompok teroris takfiri terhadap Presiden Bashar al-Assad saat penampilan publik di berbagai wilayah Damaskus.
Dia juga mendapatkan reputasi atas keberaniannya dalam membasmi kelompok-kelompok militan Takfiri.
Hisham Jaber, seorang jenderal pensiunan tentara Libanon yang telah mempelajari tentara Suriah dan berhubungan dengan petugas dari Divisi ke-4, menjelaskan, Maher Assad dikenal sebagai pemberani ... dan dalam beberapa hal orang sanget agresif yang memiliki banyak militer berpengalaman."
Dia juga memainkan peran dalam membentuk kembali militer Suriah sebagai konflik berlarut-larut .
Sebelum promosi ke divisi elit itu, Maher manjdi komandan Brigade Pengawal Republik dan keberhasilannya ini memberinya pengalaman militer berharga dan memungkinkan dia membangun hubungan pribadi dengan banyak petugas militer. [IT/Onh/Ass]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar