Minggu, 12 Januari 2014

Rahbar : Jangan Tertipu dengan Senyuman Musuh


Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, kita harus mengenali medan musuh dan tidak menganggap serius senyumannya, sehingga kita tidak tertipu dengan senyuman tersebut.

Hal itu dikatakan Ayatullah Khamenei dalam pidatonya di depan ribuan warga Qom di Huseiniyah Imam Khomeini ra bertepatan dengan Kebangkitan 19 Dey pada Kamis (9/1) pagi seperti dilaporkan situs Rahbar dan dikutip FNA.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menandaskan, musuh-musuh revolusi hari ini dengan kekuatan penuh memerangi Iran dan tidak melepaskan permusuhan mereka, namun jika terpaksa, mereka akan bergerak mundur.

Beliau menambahkan, tercapainya cita-cita Islam dan kemajuan materi dan spiritual adalah tujuan dari Republik Islam Iran.

Menurut Rahbar, dengan iman yang teguh dan kontinyu, dan pemahaman terhadap persoalan kontemporer, yaitu permahaman terhadap musuh dan pemahaman terhadap arena, maka tujuan tersebut pasti akan tercapai.

Ayatullah Khamenei mengatakan, nasihat konstan bagi para pejabat pemerintah adalah supaya memperhatikan kemampuan internal untuk menyelesaikan persoalan, dan tidak seharusnya berharap dari luar.

Persoalan luar, masih kata Rahbar, harus diselesaikan. Sebab, sebuah bangsa dan pemerintah yang aktif tentunya berkecimpung di semua urusan internasional, regional dan diplomasi. Namun, harapan kita harus disandarkan kepada dukungan dan bantuan Allah Swt serta kemampuan dalam negeri, di mana hal itu akan menjamin negara.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menuturkan, "Musuh tidak pernah mengenal bangsa Iran. Mereka berpikir rakyat Iran akan menyerah dengan tekanan sanksi dan blokade ekonomi. Mereka keliru, bangsa ini, adalah sebuah bangsa yang tidak akan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah."

Rahbar lebih lanjut mengatakan, sebelumnya telah kami umumkan bahwa dalam isu-isu tertentu yang dianggap oleh Republik Islam bermaslahat, kami akan berunding dengan "setan ini" untuk menghapus keburukannya dan menyelesaikan persoalan, dan hal ini sama sekali tidak berarti bahwa bangsa Iran telahberputus asa.

"Salah satu keuntungan dari perundingan terbaru adalah terungkapnya permusuhan Amerika Serikat terhadap Iran, bangsa negara ini, Islam dan kaum muslimim," tuturnya.

Ayatullah Khamenei menadaskan, musuh mengakui bahwa jika mereka mampu melucuti industri nuklir Iran maka mereka telah melakukannya, namun mereka tidak mampu untuk melakukannya, sebab bangsa Iran bertekad untuk mandiri dan membawa inisiatif dan kemampuannya ke dalam bentuk nyata.

Tanggal 19 Dey 1356 HS adalah hari di mana warga kota suci Qom, berdemonstrasi menentang rezim Shah Pahlevi di kota tersebut. Demonstrasi ini merupakan unjuk rasa besar-besaran pertama yang terjadi di Iran setelah 14 tahun berlalu sejak Kebangkitan 5 Januari 1964. Demonstrasi itu terjadi akibat dimuatnya artikel yang menghina Imam Khomeini ra di sebuah surat kabar terbitan Tehran.

(IRIB Indonesia/RA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar